KTT Korut-AS terancam batal, Korsel bakal jadi mediator

Kabar Berita - Korea Selatan akan berusaha menengahi dan menjembatani kesenjangan antara Korea Utara dan Amerika Serikat jelang dilangsungkannya KTT pada 12 Juni mendatang.
Hal ini dilakukan lantaran Korut dan AS memiliki semacam perbedaan sikap dalam menyambut pertemuan kedua pemimpin negaranya. AS mendesak agar Korut menyerahkan segala persenjataannya yang dibalas Korut dengan ancaman akan membatalkan pertemuan jika AS terus menuntut.
"Pemerintah Korea Selatan atau Presiden Moon Jae-in bermaksud untuk lebih aktif dalam memainkan peran sebagai 'mediator' atara Korea Utara dan AS," kata pejabat Gedung Biru Korea Selatan, dikutip dari Reuters, Kamis (17/5).
Kemungkinan besar Presiden Moon akan membahas beberapa hal mengenai KTT AS-Korut pada sebuah pertemuan puncak dengan Trump di Gedung Putih, pada 22 Mei mendatang.
"Pada kesempatan nanti, kami bermaksud untuk menyampaikan hal-hal penting kepada AS. Apa yang telah kami pahami tentang posisi dan sikap Korea, dan menyampaikan posisi AS saat ini ke pihak Korut. Kami berharap bisa menjembatani kesenjangan posisi mereka," jelas pejabat tersebut.
"Melihat pernyataan yang diumumkan dan tanggapan dari Korut dan AS, kami melihat sebenarnya kedua pihak memiliki sikap yang tulus dan serius untuk saling berpihak," tambahnya.
Sebelumnya, Korsel berencana melanjutkan pembicaraan dengan Korut pada tingkat pejabat tinggi kemarin, namun pertemuan itu dibatalkan Korut secara sepihak. Sebabnya, Korut tak terima karena AS dan Korsel masih berencana melakukan latihan militer gabungan.
No comments