13 BUMN bersinergi, Menteri Rini sebut sudah tak lagi zaman monopoli pasar

Sebanyak 13 BUMN pagi ini melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan juga Perjanjian Kerjasama (PKS) dalam rangka sinergi bisnisnya. BUMN tersebut adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Pelindo I (Persero), PT Pelindo II (Persero), PT Pelindo III (Persero), PT Pelindo IV (Persero), Perum Jamkrindo dan PT Hotel Indonesia Natour (Persero).
"Sinergi ini memang saya tekankan dari awal. Jadi waktu saya dilaporkan saya kaget dan senang. Ternyata semua sekarang kok sudah sinergi, betul-betul terbuka untuk bagaimana meningkatkan efisiensi. Sinergi ini pada akhir optimalisasi dari aset negara, dari modal negara," kata Menteri BUMN, Rini Soemarno, di Kantornya, Jakarta, Kamis (17/5).
Menteri Rini mengingatkan, sudah tidak zamannya BUMN itu memonopoli pasar. Saat ini BUMN dituntut untuk berkompetisi mengingat semakin berkembangnya industri. Maka itu, dalam menghadapi kompetisi ini, jalan satu-satunya harus bersinergi.
Salah satu contoh PKS yang ditandatangani pagi ini yaitu antara Semen Indonesia dan Semen Baturaja dengan BUMN Karya dalam hal penyediaan semen, produk turunan semen dan jasa lainnya. Dengan kerjasama ini nantinya kedua perusahaan semen bisa langsung memasok kebutuhan di seluruh proyek BUMN karya.
Kerjasama pemasokan semen ini tidak hanya ke BUMN Karya, melainkan juga ke BUMN Pelabuhan dari mulai Pelindo I hingga Pelindo IV.
Tidak hanya itu, Wijaya Karya dengan Pelindo II juga menandatangani PKS dalam hal pembangunan Pelabuhan Kijing di Pontianak. "Selama ini kita tidak bisa mengetahui di mana saja proyek BUMN di wilayah Sumatera jadi kita tidak bisa pasok. Dengan adanya PKS ini, semua akan terinfokan, sehingga kita bisa penuhi kebutuhan semennya," tambah Dirut Semen Baturaja Rahmad Pribadi.
No comments