Korban kebakaran Bidara Cina harap pemerintah bantu pembangunan rumah & beri sembako

Soleh tak menyangka rumahnya akan habis dilalap api pada Minggu (27/5) dini hari. Kini rumahnya tinggal kerangka.
Tak hanya rumah, di pagi nahas itu, barang-barang seisi rumahnya habis terbakar. Ia hanya sempat menyelamatkan sepeda motornya.
"Sekarang rumah saya tinggal kerangka doang," kata dia ditemui di posko pengungsian di Jalan Sensus, Bidara Cina, Jakarta Timur, Selasa (29/5).
Sudah dua malam ini Soleh tinggal di pengungsian. Puasa pun terpaksa dijalani di pengungsian. Para pengungsi, kata dia, tak pernah kekurangan makanan untuk berbuka maupun sahur. Karena ada dapur umum yang didirikan sejak Minggu.
Saat ini yang paling dibutuhkan pengungsi ialah bantuan sembako. "Kalau bantuan baju itu sudah banyak. Itu sampai kebuang-buang. Sekarang yang paling dibutuhin itu beras, minyak, pokoknya sembako," kata dia.
Soleh juga berharap ada bantuan pembangunan rumah bagi para korban yang rumahnya habis terbakar. "Harapannya ini jadi perhatian pemerintah. Biar dibangun lagi sama pemerintah. Ini rumah satu-satunya dan rumah almarhum ibu saya," kata dia.
Kebakaran di kawasan padat permukiman ini dipicu ledakan tabung gas. Salah seorang warga bangun dini hari untuk memasak hidangan sahur. Tabung gas tersebut ternyata bocor. Kebakaran tak bisa dicegah dan semakin meluas. Sekitar 40 rumah terbakar.
"Waktu itu saya bantu pemilik rumah yang tabung gasnya meledak biar apinya enggak tambah gede. Tapi ternyata bertambah gede. Jadi saya enggak sempat selamatin barang-barang saya. Saya cuma sempat selamatin motor saya," cerita Soleh.
No comments